Langsung ke konten utama

Genealogi Kekuasaan Ilmu Sosial Indonesia (Resensi Buku)


Judul        : Genealogi Kekuasaan Ilmu Sosial Indonesia (Dari Kolonialisme Belanda hingga  
                  Modernisme Amerika)
Penulis    :Hanneman Samuel
Tebal       :157 halaman
Penerbit  :Penerbit Buku Kepik Ungu
ISBN       :978-602-95766-7-2

 
Geneologi Kekuasaan Ilmu Sosial Indonesia (Dari Kolonialisme Belanda hingga Modernisasi Amerika) karya Hanneman Samuel adalah penelusuran perkembangan dan aplikasi ilmu sosial secara kronologis.Buku ini adalah terjemahan dari sejumlah bab dalam disertasi beliau pada Swimburne University of Technology, Australia dengan judul asli The Development of Sociology in Indonesia: The Production of Knowledge, State Formation, and Economic Change.

Jika hari ini ada CSR (Coorporate Socia Resposbility) dari perusahaan asing untuk pemberdayaan masyarakat sekitar, dulu dikenal Politik Etis yang memberikan angin segar bagi pribumi untuk lebih berkembang meskipun tetap berorientasi pada kepentingan Belanda.

Buku ini memberikan gambaran secara kronologis hubungan antara Ilmu Sosial (Sosiologi, Ekonomi, Antropologi dan studi ketimuran/ Orientalis) dengan kekuasaan yang menekankan pada masa kolonial Belanda sampai pada awal terbentuknya NKRI. Ada dua bab penting dalam buku ini yaitu Indologi (Ilmu sosial Kolonialisme) dan Berpaling kiblat ke Amerika (1945-1965). 

Indologi adalah kajian ketimuran yang berusaha memetakan kekuatan dan potensi yang belum ditemukan dari tanah jajahan. Siapa yang tidak kenal Christiaan Snouck Hurgronje yang dari studi tentang kajian agama dapat membantu Belanda dalam kepentingannya di perang Aceh. Selain itu, ada tokoh Belanda yang bernama Boeke seorang ekonom yang memfokuskan kajian pada dinamika perekonomian Hindia-Belanda. Indolog mempunyai peran dalam pengambilan keputusan kolonial termasuk dalam pembentukan masyarakat majemuk di Indonesia yang menggolongkan masyarakat menurut etnisitas dan ras yang berpengaruh pada perbedaan perlakuan dan akses. 

Setelah Indonesia merdeka, peran indolog tergantikan oleh trio universitas Amerika (Massachusetts Institute of Technology, Cornell University dan Yale University. Peneliti dari negeri paman Sam mulai berdatangan seperti Robert Jay, Alice Dewey, Donald Fagg, Hildred Geertz, Edward Ryan sampai tokoh yang melegenda bagi para antropolog: Clifford Geertz yang dikemudian hari dikenal sebagai Indonesianis yang paling produktif. Pada saat kekuasaan demokrasi Terpimpin yang dimotori oleh Soekarno sedang mencapai puncak kejayaan, pandangan anti kolonialisme dan imperialisme berujung pada penutupan badan-badan yang berhubungan dengan negara barat sampai pada pembakaran buku yang berbau Amerika, Inggris sampai Jerman karena dianggap sebagai sebagai ikon barat. 

Perkembangan selanjutnya setelah orde baru terbentuk kajian ilmu sosial lebih mengarah pada pengembangan coorporate culture yang berbasis pencapaian ekonomi dengan konglomerasi muncullah yang dinamakan sebagai Mafia Berkeley sebagai ujung tombak pengambilan keputusan ekonomi masa orba. Dialog antara barat-timur jika dilakukan dalam rangka tukar pikiran dapat memberikan wacana yang bagus tentang berbagai kekhasan dan kearifan lokal namun jika ada kepentingan tertentu yang merugikan salah satu pihak dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

Semoga dengan membaca buku ini kita bisa lebih membuka mata terhadap sepak terjang orang-orang asing dan segala kepentingannya di Indonesia. Kiranya kita bisa bijak mencermati akan hal-hal yang baik yang dapat memberikan perubahan berarti bagi bangsa. 

Komentar

  1. Bagus sekali isi dan penampilan blog ini.
    Saya belum memiliki buku ini, di mana kira2 saya bisa mendapatkannya? Terima kasih.


    Fikarwin Zuska
    Departemen Antropologi FISIP USU Medan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI RESIPROSITAS

Dewasa ini banyak ahli antropologi ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan uang. Perhatian seperti ini sangat penting sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak berkembangnya penjajahan sampai pada masa globalisasi sekarang ini. Resiprositas yang menjadi ciri pertukaran dalam perekonomian tradisional sedang berubah dan berhadapan dengan sistem pertukaran komersial. Sistem pertukaran mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa, kesejahteraan hidup warga masyarakat disamping dipengaruhi oleh sistem produksi yang dipakai juga dipengaruhi pula oleh sistem perkawinan yang berlaku. Beberapa ahli telah mengulas konsep resiprositas dari Polanyi untuk menerangkan fenomena pertukaran dalam masyarakat yang menjadi perhatian mereka (Dalton, 1961;1968; Sahlins,1974; halperin dan Dow,1980). Secara sederhana resiprositas adalah p...

The Other Side of Heaven (Sebuah Resensi Film)

Menjadi seorang yang bisa dihargai dan diterima orang lain, kita harus pandai beradaptasi dengan lingkungan sosial yang ada. Itulah kata ringkas yang saya ambil setelah melihat Film The Other Side of Heaven. Film ini saya copy dari seorang teman yang bernama kerabat Bayu 'Kuro' Mahasiswa Antrop Unair  yang suka koleksi film yang tidak umum.  Film ini diambil dari kisah nyata dari seorang misionaris John H. Groberg yang berasal dari Amerika yang melakukan misi pelayanan firman Tuhan di daerah kepulauan Pasifik Selatan tepatnya di pulau Tonga pada tahun 50-an. Film yang berdurasi 113 menit ini diproduksi oleh Studio Walt Disney dan yang menjadi sutradara adalah Mitch Davis .  Sinopsis Berawal dari panggilan tugas untuk menjadi misionaris yang memberikan pelayanan di daerah Pasifik Selatan tepatnya di Pulau Tonga, John Groberg mendapat restu dari orang tua dan pacarnya, Jean,  akhirnya memutuskan melakukan pelayaran menuju luar Amerika tepatnya di Fiji. Fiji adalah cob...

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia karya Prof. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan Buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia adalah karya perdana dari para dosen Antropologi generasi pertama tanah air yang dimotori oleh Prof. Koentjaraningrat (Selanjutnya saya sebut dengan Prof Koen). Buku ini adalah karya etnografi yang hampir sebagian besar dihimpun dari data pustaka oleh berbagai macam antropolog masa perkembangan awal di Indonesia. Buku ini adalah representasi kebudayaan Indonesia dengan berbagai kompleksitasnya yang tersebar dari Sabang sampai Maeruke. Berdasarkan keterangan dari Prof.Koen pada bab pembuka yang menyatakan bahwa data yang diambil adalah data pustaka. Saya membaca buku ini merasa seperti bertamasya dalam keragaman dan kompleksitas kebudayaan di Indonesia yang dijelaskan dengan format khusus yang seakan baku. Format khusus yang saya maksud setelah membaca buku ini adalah pada setiap pembagian kebudayaan yang dibahas tampak penjelasan sistematis yang dibakukan m...