Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Curcol

Pengetahuan Lokal itu untuk Siapa?

Pengetahuan lokal atau yang lebih dikenal dengan kearifan lokal menjadi salah satu bahan pembicaraan yang menarik. Local Wisdom ada yang menyebutnya. LIPI Press pada tanggal 22 Juli mengadakan webinar sebagai bentuk kick off dari program Akuisisi Pengetahuan Lokal yang telah berjalan setahun terakhir. Webinar ini turut dihadiri oleh Plh. Kelapa LIPI: Pak Agus, Kepala BRIN: L.T. Handoko, Anggota DPR dari Golkar: Mbak Dyah Roro yang membahas pengetahuan lokal masyarakat Bawean-Gresik.  Webinar Akuisisi Pengetahuan Lokal bersama LIPI Press Menurut Antropolog LIPI dari bidang Kependudukan: Herry Yogaswara lebih tepatnya menggunakan istilah pengetahuan lokal. Karena budaya bersifat relatif. Bicara kearifan lokal tidak bisa disamaratakan. Ada nilai lokal yang bagi masyarakat A dianggap baik belum tentu baik bagi masyarakat B. Jadi lebih universal jika menggunakan kata pengetahuan lokal. Sebagai sebuah filosofi budaya yang memegang teguh lokalitas dari suatu daerah secara kontekstual. Sia...

Antropologi Naik Gunung: Cerita Palaga Unair

 "Pokok seneng cangkruk, gondrong, cekakakan ngopi iku arek antro" Demikian stereotyping, pandangan orang luar bahkan kawan se-FISIP sendiri kala itu. Dunia kampus yang dinamis menyajikan beragam karakter dan jenis mahasiswa Surabaya. Terlebih di FISIP UNAIR, saya teringat pada awal masuk perkuliahan, ada mahasiswa yang dapat ditebak dari gaya dandan. Hari ini dinamakan outfil. Chasing anak antrop dan politik dapat dilihat dari mahasiswa cowoknya. Tanpa janjian tapi seperti seragam.  Kerabat road to Rinjani  Kuliah-Cangkruk-PKL-Kuliah-SC-Cangkruk. Menjadi ritual umum mahasiswa antropologi. Tapi siapa sangka dibalik kegiatan yang sering bertemu dengan banyak orang tersebut ada kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan: Mendaki Gunung. Itulah kenapa saat proses inisiasi di Bumi Perkemahan Jolotundo ketika menjadi peserta. Dalam temaram padang bulan di Bulan September itu saya melihat dengan sedikit terbengong puncak Pawitra Gunung Penanggungan yang terlihat eksotis.  "Pe...

Antro Camp dan Kerabat Digital 2021

" Covid-19 came onto this stage and obliterated the one remaining obstacle to a digital future - human attitudes " (Fareed Zakaria)  Ada yang berbeda dengan inisiasi antrop unair tahun ini. Bukan lagi antro camp di salah satu asrama sewaan sebuah kantor di Kota Surabaya. Rangkaian acara dilaksanakan secara daring. Berawal dari fasilitas google meeting sampai penggunaan Zoom .  Dari awal hingga puncak prosesi inisiasi dilakukan tanpa menimbulkan kerumuman.  Cekrek Layar 1 Pandemi Covid-19 yang telah setahun melanda negeri memukul semua sektor kehidupan. Ada banyak perubahan yang harus dihadapi dan diterima. Kerja di rumah (WFH), sekolah daring, ibadah daring sampai banyak kaum rebahan yang berupaya produktif dalam ruang gerak yang terbatas. Termasuk mahasiswa Antropologi. Pandemi membawa konsekuensi dalam kuliah, penelitian, kuliah lapangan hingga mengupayakan regenerasi kerabat lewat KKA.  Simak Juga: Antro Camp dan Regenerasi KKA   Rangkaian acara diubah. Pros...

Kuliah Lapangan Antropologi yang Mbois pada Masanya

Kuliah lapangan atau dikenal dengan Praktek Kuliah Lapangan/PKL menjadi menu wajib bagi mahasiswa antrop. Antropologi dengan metode etnografinya menjadikan kegiatan penelitian di lapangan menjadi tantangan tersendiri. Sebagai simulasi untuk pembentukan dan adaptasi situasi lapangan secara mendalam dilakukan kuliah lapangan dengan mata kuliah berkode inisial huruf L. Apa kuliah lapangan paling berkesanmu? Berikut bebarapa kuliah lapangan terbaik ala Roikan dengan segala pengalaman serunya.  PKL Lintas Angkatan Gunung Kawi (2005) - Cerita Biji Dewandaru Seingat saya kuliah lapangan ini diikuti oleh banyak mahasiswa dengan lintas angkatan. Kita tinggal dalam satu rumah besar tidur beralas tikar dan beratapkan genteng tentunya. Mengikuti kehidupan warga dan pengunjung di Gunung Kawi selama beberapa hari. Kuliah sekaligus wisata religi. Sepulang PKL saya meminta ijin pada penjaga balai desa untuk membawa pulang satu bibit liar biji buah Dewandaru yang mulai tumbuh. Biji itu ada dua biji...

Kuliah Lapangan Antropologi Dapat Apa?

Mas kalau masuk Antrop ngapain aja?  Gali kuburan?  Ilmu perbintangan ya?  Kalau lulus jadi apa?  Masih mengalami berondongan pertanyaan di atas? sabar jelaskan dengan pelan-pelan dan tabah. Antropologi adalah ilmu yang unik dan asyik jika kita menjiwainya. Lulus 13 tahun yang lalu sampai hari ini kerap mendapat pertanyaan serupa. Apalagi saya termasuk sarjana antrop yang masih bergelar S.Sos. setahun setelah itu (2008) yang lulus dapat gelar S.Ant. (gelar yang lebih merepresentasikan bahwa telah melewati kawah candradimukha antrop).  Trinil 2003  Apa asyiknya kuliah di antrop? Jawaban pertanyaan ini tentu beda di setiap generasi. Jaman selepas jadi maba dan diinisiasi saya menghadapi realita baru pembelajaran yang jauh ketika masa SMA. Ada mata kuliah Prasejarah dengan dosen yang nyentrik, berkacamata tebal jenggotan dan bisa merokok di kelas. Itulah asyiknya kuliah di FISIP era itu, kelas belum ada AC. Absen masih manual lihat nilai belu...

Antro Camp dan Regenerasi KKA

Suasana mendung dalam hawa Kota Surabaya yang terik tapi berangin saya meluncur dari tempat kerja menuju Islamic Center. Melewati kawasan bekas lokalisasi Dolly yang pernah menjadi tempat 'wisata malam' terbesar tidak hanya di Surabaya tapi terkenal sampai manca daerah. Keinginan kuat untuk segera bertemu dengan adik kelas dan para alumni yang sekarang bekerja pada beragam sektor kehidupan. Ada yang bekerja di bank, wirausaha sampai ikut pemerintahan. Itulah warna warni antropologi. Termasuk dalam inisiasi. Jika dulu harus menempuh perjalanan jauh luar kota sekarang cukup dalam kota, letaknya pun relatif terjangkau.  Gandung Laura di Islamic Center Memasuki Islamic Center dekat pos depan ada dua anak muda yang duduk santai. Salah satunya cewek berambut pendek. Mempersilahkan untuk memarkir motor pada sisi kiri jauh. Ternyata ada panitia yang bertugas untuk menjaga parkiran sekaligus mengantar tamu/senior dengan motor menuju lokasi inisiasi yang terletak di gedung B. Ja...

Memori Pioner Inisiasi Jolotundo 2005

Inisiasi menjadi bagian tidak terpisahkan bagi kerabat Antropologi. Acara tahunan yang menjadi ajang reuni tipis-tipis terutama bagi yang telah menjadi alumni. Perkenalan lebih dalam antara  kerabat dengan mahasiswa baru yang menjadi calon kerabat. Postingan ini menjadi semacam flashback dan kerinduan pada inisiasi antropologi Unair.   Menjadi pioner KKA Antropologi Unair sudah saya lakoni sejak tahun 2004 hingga 2011 dengan beragam suka dukanya.  Seksi Babad Alas  Tugas pioner tidak mudah. Menyiapkan ground dengan segenap fasilitasnya. Rela mengambil jatah off kuliah bahkan ada yang bolos berangkat mulai hari Rabu. Tinggal secara semi sedentair di bumi perkemahan 4 hari 4 malam. Menitipkan hidup pada panitia, makan minum rokok semua ditanggung panitia.  Seksi Medis sedang test drive  Pioner sosok yang bekerja sepenuh hati untuk kenyamanan dan keamanan selama acara. Direkrut dari senior bahkan alumni yang dulu mewakili masing-masing divisi saa...

Relevansi Inisiasi di masa Antrop Kekinian: Sebuah Catatan Pojok Tenda

Pada suatu Jumat di tahun 2003, setelah melewati beragam acara penyambutan. Ya, disambut seperti orang penting. Tapi penyambutannya bukan karangan bunga atau karpet merah. Tapi dengan serangkaian acara. Acara penuh lelah, dari ospek Universitas (bangun pagi, naik sepeda pancal dari Petemon menuju Kampus C Unair untuk acara penyambutan mahasiswa baru), ospek Fakultas (bangun lebih pagi lagi, nginap di kos salah satu panitia, apel pagi-siang-sore, menjadi ketua regu kelompok Gramsi, tugas mencatat warta berita jam 9 malam di TVRI, simulasi demo sampai disemprot mobil tangki air di lapangan barat Fisip), dan ospek jurusan. Saat itu saya sebagai mahasiswa baru, orang kota baru pula, berpikir akan mengalami proses yang kurang lebih sama ketika mengikuti ospek di fakultas. Bertemu senior gondrong, berbaris di lapangan sampai ada tim khusus yang bergerak kilat nan galak jika ada yang melakukan -ataupun dianggap salah. Timdis namanya. Ini yang lebih pantas disebut sebagai macan kampus s...

Inisiasi Antropologi Unair 2015 (sekilas reportase)

Ada pandangan antropologi tanpa inisiasi ibarat lebaran tanpa mudik. Benar, namanya tradisi susah untuk lekang termakan zaman. Tapi perubahan yang disesuaikan dengan kondisi jaman. Tanggal 10 Oktober 2015, usai ngopi dan mengantarkan istri ngantor. Saya melajukan motor ke arah barat, dari Pasuruan kota via Japanan lurus Mojosari dan mlipir ke selatan menuju arah Pacet. Walau sempat nyasar ke wisata Pemandian tapi tetap penasaran dengan tkp, perkemahan Sendi.  Udara sejuk menjadi petunjuk, motor Revo hitan semakin garang lewat medan tanjakan. Ini pertama kali saya sambang ke inisiasi format baru, biasanya tempat pelaksanaan lebih banyak di Jolotundo, Coban Talun atau pernah di Nongko Jajar. Desa Sendi menjadi tempat baru sejak kepindahan saya ke Jogja tahun 2012. Tempatnya lapang, lembah yang bersuasana layaknya planet mars, siang menyengat malam menggigil. Jika mata memandang ke utara tampak gagah gunung Welirang. Sampai di lokasi siang hari, panitia dan pioner bekerja. Pesert...