Langsung ke konten utama

Sehari dangdut dalam Bus

Catatan 16 Maret 2015
Efek kopi ijo sak mug, buah tangan Ncoz dari Tulungagung membuat mata tidak bisa merem, dari bungurasih-giwangan, tapi terbayar dg sajian full New Pallapa dr sumber w7351.  

Perjalanan sehari penuh dilengkapi oleh beragam suara. Ada asongan, teriakan kondektur, pengamen yang hilir mudik, suara penumpang menelopon di ponsel dan yang tidak ketinggalan dangdut koplo. Sudah menjadi ciri khas bus dengan lagunya. 

Berdasar pengalaman saya naik bus ada kategori lagu dan trayek. Khusus bus bungurasih ke timur (Banyuwangi) dan tujuan Madura musik banyuwangian adalah pilihannya. Lagu-lagunya menggunakan bahasa osing, yang berbeda dengan bahasa Jawa. Misalnya bunga atau kembang dieja dengan kata kembyang. Artis banyuwangian mengalami dinamika dari tema lagu dan penampilan. Saya masih ingat ada Catur Arum dengan Patrol orkes banyuwangi (POB), menyanyikan lagu tentang permainan layangan. Demi yang mirip pemain bola terkenal menyanyi lagu kanggo riko. Terakhir yang saya amati artis banyuwangian bernamaa Suliana dengan penampilan mirip penyanyi pop papan atas. 
Bus jurusan barat kerap terdengar lagu pop di dalamnya, dari pop terkini sampai nostalgia. 
Bus mantan sumber yang jadi antar jaya mengalami modifikasi dalam sisi audionya. Pengeras suara yang biasanya terpasang di beberapa bagian atas bus berganti jadi di depan. Satu soundsystem besar menempel di atas dashboard. Lagu yang ditayangkan pun jauh dari bus sumbernya dulu. Tidak lagi dangdut koplo, tapi lagu-lagu pop kesukaan anak muda terkini. 

Musik dalam perjalanan di atas 5 jam menjadi kebutuhan yang utama selain cemilan. Bayangkan berjam-jam aktivitas hanya duduk, tentu jenuh jika tanpa musik atau bermain game. Kalau membaca, tidak semua orang melakukan kebiasaan ini. 

Perjalanan saya dari Surabaya menuju Jogja kali ini penuh dengan hiburan dan kebersamaan. Ada hiburan orkes dangdut koplo sepanjang jalan, kebersamaan dalam musik itu karena menampilkan beberapa video klip dari forum pertemanan antar penggemar. 
Bus rekomended buat para sahabat new pallapa (SNP). Mengiring perjalanan penuh lelah dilintas kota. Malang pasuruan jogja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI RESIPROSITAS

Dewasa ini banyak ahli antropologi ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan uang. Perhatian seperti ini sangat penting sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak berkembangnya penjajahan sampai pada masa globalisasi sekarang ini. Resiprositas yang menjadi ciri pertukaran dalam perekonomian tradisional sedang berubah dan berhadapan dengan sistem pertukaran komersial. Sistem pertukaran mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa, kesejahteraan hidup warga masyarakat disamping dipengaruhi oleh sistem produksi yang dipakai juga dipengaruhi pula oleh sistem perkawinan yang berlaku. Beberapa ahli telah mengulas konsep resiprositas dari Polanyi untuk menerangkan fenomena pertukaran dalam masyarakat yang menjadi perhatian mereka (Dalton, 1961;1968; Sahlins,1974; halperin dan Dow,1980). Secara sederhana resiprositas adalah p...

The Other Side of Heaven (Sebuah Resensi Film)

Menjadi seorang yang bisa dihargai dan diterima orang lain, kita harus pandai beradaptasi dengan lingkungan sosial yang ada. Itulah kata ringkas yang saya ambil setelah melihat Film The Other Side of Heaven. Film ini saya copy dari seorang teman yang bernama kerabat Bayu 'Kuro' Mahasiswa Antrop Unair  yang suka koleksi film yang tidak umum.  Film ini diambil dari kisah nyata dari seorang misionaris John H. Groberg yang berasal dari Amerika yang melakukan misi pelayanan firman Tuhan di daerah kepulauan Pasifik Selatan tepatnya di pulau Tonga pada tahun 50-an. Film yang berdurasi 113 menit ini diproduksi oleh Studio Walt Disney dan yang menjadi sutradara adalah Mitch Davis .  Sinopsis Berawal dari panggilan tugas untuk menjadi misionaris yang memberikan pelayanan di daerah Pasifik Selatan tepatnya di Pulau Tonga, John Groberg mendapat restu dari orang tua dan pacarnya, Jean,  akhirnya memutuskan melakukan pelayaran menuju luar Amerika tepatnya di Fiji. Fiji adalah cob...

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia karya Prof. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan Buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia adalah karya perdana dari para dosen Antropologi generasi pertama tanah air yang dimotori oleh Prof. Koentjaraningrat (Selanjutnya saya sebut dengan Prof Koen). Buku ini adalah karya etnografi yang hampir sebagian besar dihimpun dari data pustaka oleh berbagai macam antropolog masa perkembangan awal di Indonesia. Buku ini adalah representasi kebudayaan Indonesia dengan berbagai kompleksitasnya yang tersebar dari Sabang sampai Maeruke. Berdasarkan keterangan dari Prof.Koen pada bab pembuka yang menyatakan bahwa data yang diambil adalah data pustaka. Saya membaca buku ini merasa seperti bertamasya dalam keragaman dan kompleksitas kebudayaan di Indonesia yang dijelaskan dengan format khusus yang seakan baku. Format khusus yang saya maksud setelah membaca buku ini adalah pada setiap pembagian kebudayaan yang dibahas tampak penjelasan sistematis yang dibakukan m...