Langsung ke konten utama

Buku Culture and Resource Conflict: Why Meanings Matter

 Culture and Resource Conflict: Why Meanings Matter

Judul:  Culture and Resource Conflict: Why Meanings Matter by Douglas Medin, Norbert Ross, and Douglas Cox
Tahun:  2006
Penerbit: Russell Sage Foundation
ISBN: 0871545705
Halaman: 239Pages

Ketika terjadi potensi konflik bahkan terjadi suatu konflik yang krusial, bagaimana peran pendekatan budaya?  Bagaimana sumbangsih penelitian etnografi melalui pendekatan budaya dapat mengatasi potensi konflik di suatu kawasan? Mengapa masalah perebutan sumber daya alam menjadi potensi kerawanan konflik?
Buku ini menjadi salah satu rujukan dalam membahas dan menjawab beberapa pertanyaan di atas, kolaborasi antara pakar pendidikan, antropolog dan ekolog menjadikan perspektif budaya dapat berkelindan dengan sistem nilai kelingkungan dan kebudayaan. Dalam masyarakat multikultur, perbedaan menjadi hal yang lumrah dan di sisi lain menjadi pemicu kerawananan termasuk terjadinya konflik melalui kompetisi perilaku dan perbedaan pandangan. 
Dalam ruang lingkup tertentu persaingan lebih terasa dibandingkan dengan ruang alam liar, perbedaan cara perlakuan terhadap sumber daya misalnya perbedaan dalam cara berburu dan memancing untuk hewan yang sama. Orang amerika kulit putih berpandangan bahwa alam dan segala isinya dalam pengambilan manfaat harus memperhatikan aspek tanggung jawab dan kelestarian. Hal ini berbeda dengan masyarakat asli Amerika yang merasa dirinya telah menyatu dengan alam, sehingga berlaku perilaku subsisten yang hanya melihat aspek konsumsi sesaat. Namun seiring dengan perkembangan jaman ketika industri dan pertambangan masuk pandangan kulit putih telah berubah dari konservasi menjadi eksploitasi. 
Dalam buku ini, Douglas Medin (pakar Psikologi dan Pendidikan), Norbert Ross (antropolog) dan Douglas Cox (Ahli lingkungan) menginvestigasi perbedaan pandangan dan sistem nilai yang mendasarinya antara kulit putih dan warga pribumi dalam berburu dan mencari ikan. Dan dalam proses itu, berkontribusi pada pemahaman kita mengapa dan bagaimana budaya jadi sering bertentangan. 

Buku ini ditulis berdasarkan penelitian eksperimental dan etnografi yang detail menemukan bahwa masyarakat asli Amerika dan masyarakat pemburu dan pemancing kulit putih mempunyai perbedaan dalam pandangan berdasar model mental yang melihat ikan dan permainan. Perbedaan pandangan ini didasarkan pada kurangnya pemahaman, stereotipe dan konflik. Masyarakat Asli melihat bahwa praktik berburu dan memancing sebagai olahraga dan ketangkasan yang merupakan pembuktian tanda kurangnya penghormatan terhadap alam. Masyarakat kulit putih di sisi lain melihat respek terhadap alam lebih pada manajemen sumber daya dan konservasi. Mereka berpandangan bahwa masyarakat pribumi telah mengancam populasi melalui perburuan dan memancing secara berlebihan. Sementara warga asli melihat apa yang dilakukan adalah benar, karena berburu dan memancing untuk beberapa yang menjadi kebutuhan dan tetap memperhatikan kelangsungan generasi. Kedua kelompok melihat kegiatan di alam liar sebagai aktivitas yang bermakna. Pada intinya, konflik yang terjadi pada kedua kelompok lebih disebabkan karena kekurangpahaman dan stereotipe yang telah belaku sebelumnya daripada perbedaan pendapat mengenai sistem nilai dan pandangan hidup.


Buku direkomendasikan untuk siapun yang mempunyai pandangan bahwa tidak ada ilmu yang dalam penerapannya berdiri sendiri. Keilmuan memerlukan kolabirasi, kombinasi yang kuat antara psikologi dan antropologi dalam buku ini menujukan bagaimana kesalahpahaman tentang motif orang lain dapat menyebabkan permusuhan dan konflik .Perdebatan atas alam sebagai sumber daya kemarahan di seluruh dunia , buku yang unik ini mendemonstrasikan kendala yang harus mendapat dukungan dari untuk berbagai kelompok mencapai kata sepakat atas kebijakan lingkungan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI RESIPROSITAS

Dewasa ini banyak ahli antropologi ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan uang. Perhatian seperti ini sangat penting sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak berkembangnya penjajahan sampai pada masa globalisasi sekarang ini. Resiprositas yang menjadi ciri pertukaran dalam perekonomian tradisional sedang berubah dan berhadapan dengan sistem pertukaran komersial. Sistem pertukaran mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa, kesejahteraan hidup warga masyarakat disamping dipengaruhi oleh sistem produksi yang dipakai juga dipengaruhi pula oleh sistem perkawinan yang berlaku. Beberapa ahli telah mengulas konsep resiprositas dari Polanyi untuk menerangkan fenomena pertukaran dalam masyarakat yang menjadi perhatian mereka (Dalton, 1961;1968; Sahlins,1974; halperin dan Dow,1980). Secara sederhana resiprositas adalah p...

The Other Side of Heaven (Sebuah Resensi Film)

Menjadi seorang yang bisa dihargai dan diterima orang lain, kita harus pandai beradaptasi dengan lingkungan sosial yang ada. Itulah kata ringkas yang saya ambil setelah melihat Film The Other Side of Heaven. Film ini saya copy dari seorang teman yang bernama kerabat Bayu 'Kuro' Mahasiswa Antrop Unair  yang suka koleksi film yang tidak umum.  Film ini diambil dari kisah nyata dari seorang misionaris John H. Groberg yang berasal dari Amerika yang melakukan misi pelayanan firman Tuhan di daerah kepulauan Pasifik Selatan tepatnya di pulau Tonga pada tahun 50-an. Film yang berdurasi 113 menit ini diproduksi oleh Studio Walt Disney dan yang menjadi sutradara adalah Mitch Davis .  Sinopsis Berawal dari panggilan tugas untuk menjadi misionaris yang memberikan pelayanan di daerah Pasifik Selatan tepatnya di Pulau Tonga, John Groberg mendapat restu dari orang tua dan pacarnya, Jean,  akhirnya memutuskan melakukan pelayaran menuju luar Amerika tepatnya di Fiji. Fiji adalah cob...

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia karya Prof. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan Buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia adalah karya perdana dari para dosen Antropologi generasi pertama tanah air yang dimotori oleh Prof. Koentjaraningrat (Selanjutnya saya sebut dengan Prof Koen). Buku ini adalah karya etnografi yang hampir sebagian besar dihimpun dari data pustaka oleh berbagai macam antropolog masa perkembangan awal di Indonesia. Buku ini adalah representasi kebudayaan Indonesia dengan berbagai kompleksitasnya yang tersebar dari Sabang sampai Maeruke. Berdasarkan keterangan dari Prof.Koen pada bab pembuka yang menyatakan bahwa data yang diambil adalah data pustaka. Saya membaca buku ini merasa seperti bertamasya dalam keragaman dan kompleksitas kebudayaan di Indonesia yang dijelaskan dengan format khusus yang seakan baku. Format khusus yang saya maksud setelah membaca buku ini adalah pada setiap pembagian kebudayaan yang dibahas tampak penjelasan sistematis yang dibakukan m...