Mas kalau masuk Antrop ngapain aja?
Gali kuburan?
Ilmu perbintangan ya?
Kalau lulus jadi apa?
Masih mengalami berondongan pertanyaan di atas? sabar jelaskan dengan pelan-pelan dan tabah. Antropologi adalah ilmu yang unik dan asyik jika kita menjiwainya. Lulus 13 tahun yang lalu sampai hari ini kerap mendapat pertanyaan serupa. Apalagi saya termasuk sarjana antrop yang masih bergelar S.Sos. setahun setelah itu (2008) yang lulus dapat gelar S.Ant. (gelar yang lebih merepresentasikan bahwa telah melewati kawah candradimukha antrop).
![]() |
Trinil 2003 |
Apa asyiknya kuliah di antrop? Jawaban pertanyaan ini tentu beda di setiap generasi. Jaman selepas jadi maba dan diinisiasi saya menghadapi realita baru pembelajaran yang jauh ketika masa SMA. Ada mata kuliah Prasejarah dengan dosen yang nyentrik, berkacamata tebal jenggotan dan bisa merokok di kelas. Itulah asyiknya kuliah di FISIP era itu, kelas belum ada AC. Absen masih manual lihat nilai belum online dan yang paling asyik rajin kuliah lapangan. Hari ini masih ada, tapi tidak seintensif dan sesering era sebelum 2010. Kuliah di antrop itu asyik bisa keluyuran dan dapat kawan banyak. Itu jawaban yang saya dengar dari salah satu kakak kelas SMA saat masih menentukan pilihan untuk SPMB jilid dua saya (era setelah UMPTN). Bisa nebak kan saya angkatan berapa
Benar juga, setelah melewati beberapa semester tibalah kita mendapat mata kuliah kelas menengah yang berkode L. Artinya ada kuliah lapangannya. Kunjungan dan keluyuran ke luar daerah yang belum pernah saya kunjungi. Jaman tinggal di desa hanya tahu cuma Lamongan, Surabaya dan Malang. Setelah masuk antrop bisa tahu Solo, Jogja, Semarang, Banyuwangi dan Bojonegoro. Hal yang paling terkutuk yang saya lakukan adalah mimik jahat di dekat tugu bersejarah peneliti Prasejarah. Gazebo museum Trinil dekat Gajah Purba. Di sebelah timurnya terdapat terdapat tugu Pithecantropus Erectus - Eugene Dubois. Saya sempatkan siang itu foto-foto sembari merasakan kepala yang masih pening-pening ringan sembari menunggu rombongan dari Surabaya. Maklum jadi tim perijinan berangkat lebih dahulu dan dapat data lebih dulu tentunya. Itu salah satu hal menyenangkan yang saya dapatkan dari kuliah lapangan selama menimba ilmu di antrop Unair. Lebih tercengang lagi saat melanjutkan studi di kampus Bulak Sumur, iseng-iseng saya tanya pada mahasiswa S1 yang sedang nongkrong. "Sini kuliah lapangannya kemana saja?" jawabannya bikin jiwa kluyuran saya meronta-ronta: "Macam-macam Mas dari Gunungkidul, Bantul, Sleman, Petungkriyo-Purwokerto, Jambi, Aceh, Pedalaman Kalimantan sampai Papua". Iki kuliah itu agen travel. Begitu menyenangkannya belajar antropologi. Kamu pernah kuliah lapangan ke mana aja? []
Wahahahhaa...
BalasHapusAlhamdulillah..
Bisa menikmati jaman nya kuliah waktu itu.
Sukses terus karya nya bro