Kuliah lapangan atau dikenal dengan Praktek Kuliah Lapangan/PKL menjadi menu wajib bagi mahasiswa antrop. Antropologi dengan metode etnografinya menjadikan kegiatan penelitian di lapangan menjadi tantangan tersendiri. Sebagai simulasi untuk pembentukan dan adaptasi situasi lapangan secara mendalam dilakukan kuliah lapangan dengan mata kuliah berkode inisial huruf L. Apa kuliah lapangan paling berkesanmu? Berikut bebarapa kuliah lapangan terbaik ala Roikan dengan segala pengalaman serunya.
PKL Lintas Angkatan Gunung Kawi (2005) - Cerita Biji Dewandaru
Seingat saya kuliah lapangan ini diikuti oleh banyak mahasiswa dengan lintas angkatan. Kita tinggal dalam satu rumah besar tidur beralas tikar dan beratapkan genteng tentunya. Mengikuti kehidupan warga dan pengunjung di Gunung Kawi selama beberapa hari. Kuliah sekaligus wisata religi. Sepulang PKL saya meminta ijin pada penjaga balai desa untuk membawa pulang satu bibit liar biji buah Dewandaru yang mulai tumbuh. Biji itu ada dua biji saya bawa pulang untuk ditanam di kampung halaman. Tahun 2020 dua pohon Dewandaru tumbuh di depan rumah Lamongan bahkan sampai berbuah. Ada tetangga yang ingin meminta tapi oleh orang tua, dibilang ini pohon amanah anak bontot yang pergi sekolah dan bekerja di luar tanah kelahirannya.
PKL Gunung Kawi (2005)
Simak Slide Show Antrop Orde PKL 03-07
PKL Antropologi Pedesaan di Bojonegoro (2005) Lost in Jejatian
(PKL Antop Desa 2005)
Pernah punya pengalaman tersesat dalam hutan? ngeri tentunya apalagi beserta dua cewek teman satu kelompok. Maksud hati ingin wawancara di dusun lain apa dikata malah nyasar di dalam rerimbunan pohon jati sampai lintas kecamatan. Kelompok kami ditempatkan pada daerah terjauh. Bojonegoro paling pucuk yang rimbun oleh pohon Jati. Beruntung jadi anak desa yang suka naik gunung. Buang air besar di kakus bawah pohon asem saya ibaratkan seperti naik helicopter. Suara dan suasana creapy tengah malam seperti camping tipis-tipis. Mandi di sungai seperti rekreasi di kolam renang.
PKL Lintas Angkatan di Semarang: Akibat Peta Kadaluarsa
PKL Antrop Kota (Semarang)
Navigasi dan pengetahuan dasar medan memang perlu dalam sebuah penelitian. Tapi apalah daya ketika data tidak akurat. Waktu ingin mencari sebuah kantor pemerintahan untuk sebuah wawancara kami harus berjalan jauh. Di terpaan panasnya kota Semarang. Berjalan menuju utara sampai dekat pantai dari Lawangsewu. Ini karena peta yang diberikan oleh Pak Dosen adalah peta lama yang tidak valid. Kantor yang tertera di kertas besar lipat empat itu ternyata telah pindah sejak lama.
PKL Antropologi Industri di Cangkringmalang Bangil Pasuruan 2005: Pokok Turun Lapangan
Saat mengurus perijinan atas rekomendasi seorang teman yang kebetulan kenal dengan orang dalam. Rombongan mahasiswa diijinkan untuk masuk melihat sebuah proses produksi dengan segala seluk beluknya di sebuah pabrik. Tiba hari H. Ada rapat tinggi dan pimpinan pusat kurang berkenan jika ada kunjungan pihak luar. Akhirnya saya lapor ke dosen pendamping. Sambil asyik mencuci mobil sedannya beliau bilang: "Ya sudah teliti dan amati masyarakat sekitar sini saja". Akhirnya kami menyebar ke berbagai penjuru. Dari ujung pabrik sampai ujung sawah. Sepulang dari kegiatan ini saya memutuskan berangkat mendaki sendiri (solo hiking) menuju puncak Gunung Penanggungan. Spontan tanpa persiapan dan setelah pulang degkal di jalan (nyeker di gunung mohon jangan ditiru)
PKL Antropologi Kependudukan di Kalimas Surabaya (2005): KB dan Balbalan
PKL Antrop Kependudukan (Kalimas 2005)
"Lho Pak anakanya sampean kok banyak..apa tidak ikut program KB?" tanya saya pada seorang informan di sekitar pemukinan padat di Kalimas. Dekat muara Surabaya. Dengan santuy bapack-bapack yang sedang asyik menunggu botol bekas mengalir di sungai bilang: "Kalau orang kaya enak Mas habis kerja bisa jalan-jalan dan makan bersama keluarga...lha kalau saya..rekreasi ya nunggu anak-anak tidur. balbalan bengi-bengi". Itulah memori yang tidak terlupakan saat mengunjungi salah satu kampung pemulung. Merepresentasikan kelompok miskin kota yang perlu disentuh tidak hanya melalui program ekonomi tapi perubahan pola pikir. Dan itulah esensi dari kuliah lapangan antrop kependudukan sekaligus antrop pembangunan yang kami tekuni.
Serah terima kertas: Arek Wanala dengan Arek Puska
Itulah beberapa cerita yang tidak mungkin terlupakan selama menempuh pendidikan di antrop Unair. Kuliah lapangan lintas kota yang pulang ke kos sebentar untuk cuci baju dan berlanjut ke kota lainnya. Semua dijalani dengan penuh kepercayaan diri dan keyakinan bahwa semua yang dilakukan, dilalui hari ini akan berguna untuk masa depan.
Komentar
Posting Komentar